1 Ramadhan 2024 akan segera dimulai, dan umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan. Namun, ada perbedaan dalam penetapan tanggal awal puasa di Indonesia antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Metode yang digunakan melibatkan dua pendekatan utama: imkanur rukyat dan hisab wujudul hilal, yang memengaruhi keputusan mengenai kapan Ramadhan dimulai.
Metode Penetapan Awal Ramadhan
Penetapan permulaan bulan Hijriah di Indonesia mengacu pada dua pendekatan utama: imkanur rukyat dan hisab wujudul hilal. Dalam panduan ini, umat Islam diharapkan untuk memulai puasa dengan menyaksikan hilal. Jika hilal tidak terlihat, maka puasa akan dimulai setelah menyempurnakan bulan Syaban menjadi 30 hari, sesuai dengan hadis Abu Hurairah RA (HR Bukhari dan Muslim).
Prediksi Pemerintah tentang 1 Ramadhan 2024
ta-start=”1309″ data-end=”1665″>Pemerintah Indonesia memprediksi 1 Ramadhan 2024 jatuh pada data-start=”1373″ data-end=”1390″>12 Maret 2024, dengan hasil sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 10 Maret 2024. Metode yang digunakan melibatkan gabungan hisab dan rukyat, dengan kriteria MABIMS yang mempersyaratkan hilal terlihat pada ketinggian minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.
Penetapan Ramadhan oleh NU (Nahdlatul Ulama)
Sama halnya dengan pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) juga memprediksikan permulaan Ramadhan jatuh pada 12 Maret 2024. NU menilai bulan Syaban akan genap 30 hari, dan metode penetapannya mengacu pada hasil hisab posisi hilal pada 29 Syaban. Proses ini sesuai dengan komitmen MABIMS, meskipun keputusan akhir akan menunggu sidang isbat Kemenag.
Tanggal Ramadhan Menurut Muhammadiyah
Berbeda dengan kedua organisasi sebelumnya, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 2024 jatuh pada data-start=”2230″ data-end=”2247″>11 Maret 2024. Keputusan ini diambil berdasarkan hisab wujudul hilal, yang mengindikasikan hilal sudah terlihat pada 10 Maret 2024 setelah matahari terbenam.
Perbedaan Penetapan 1 Ramadhan 2024
ta-start=”2444″ data-end=”2767″>Meskipun Muhammadiyah menetapkan tanggal 11 Maret sebagai awal Ramadhan, beberapa badan riset seperti BRIN dan BMKG mengonfirmasi bahwa hilal pada 10 Maret belum memenuhi persyaratan visibilitas MABIMS. Oleh karena itu, mereka memprediksi 1 Ramadhan 2024 kemungkinan besar akan jatuh pada 12 Maret 2024.
“” d
ata-start=”2769″ data-end=”2807″>Analisis oleh BRIN dan BMKG
BRIN dan BMKG memberikan prediksi yang serupa, bahwa permulaan Ramadhan 2024 kemungkinan besar dimulai pada 12 Maret 2024. Kedua lembaga ini mengungkapkan bahwa hilal pada 10 Maret tidak terlihat di seluruh Indonesia, sehingga berdasarkan data ini, mereka memperkirakan awal puasa akan jatuh pada tanggal 12 Maret.
Leave feedback about this