Akses jalan nasional Sukabumi-Bogor tepatnya di Kampung Palagan Talang, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, tertimbun longsor. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, longsor menyebabkan terhentinya arus lalu lintas dan memerlukan waktu untuk dilakukan pembersihan.
Menurut informasi yang dihimpun detikJabar, longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ini, kanal kemudahan lintas total tidak dapat dilalui kendaraan. Sejumlah personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan BPBD sudah berada di lokasi untuk proses penyelematan material longsor.
Situasi Jalan Nasional Sukabumi-Bogor Terhalang Longsor
“Saat ini situasi aman terkendali, hanya tidak bisa dilalui dua arah. Tebing posisi sebelah kanan setinggi 5 meter longsor. Material tanah, batu, dan pepohonan bambu itu menimbun jalan sepanjang kurang lebih 8 meter,” kata Kapolsek Parungkuda, Kompol Aah Hermawan, kepada detikJabar, Senin (1/4/2024).
Sejumlah kendaraan yang ingin melintas diputar arah, pihak kepolisian juga meminta pengendara untuk melintasi jalan alternatif menuju Bogor atau sebaliknya.
“Kita minta pengendara untuk lewat Stasiun keluar lewat Pabrik Longpin. Situasi saat ini masih hujan deras di lokasi,” ujar Aah.
Solusi Alternatif Bagi Pengendara yang Tertahan
Bagi pengendara yang terdampak longsor, pihak berwenang menyarankan agar mereka menggunakan jalan alternatif. Beberapa jalur yang bisa dilewati adalah melalui kawasan Stasiun keluar dan Pabrik Longpin. Pengendara diminta untuk tetap berhati-hati, mengingat kondisi cuaca yang masih hujan.
Dampak Longsor Terhadap Aktivitas Sehari-Hari
Insiden longsor ini mempengaruhi sejumlah aktivitas masyarakat yang biasa melintas di jalur utama Sukabumi-Bogor. Tidak hanya berdampak pada transportasi, tetapi juga mengganggu distribusi barang dan akses ke beberapa area penting. Pihak berwenang sedang berusaha untuk mempercepat proses pembersihan material longsor dan membuka kembali akses jalan yang vital tersebut.
Perbaikan dan pemulihan jalan diprediksi memerlukan waktu beberapa hari, tergantung pada cuaca dan kesiapan alat serta personel yang terlibat. Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor lainnya di sepanjang jalur tersebut.
