Agila News Blog Moneter Ketidakpastian Pasar Global Memburuk Akibat Geopolitik
Moneter

Ketidakpastian Pasar Global Memburuk Akibat Geopolitik

Gubernur BI Perry Warjiyo terkait ketidakpastian pasar global

Tekanan Pasar Global Meningkat karena Konflik Timur Tengah

Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa ketidakpastian pasar global semakin memburuk akibat meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya konflik antara Iran dan Israel. Dinamika pasar keuangan global kini bergerak sangat cepat, dengan banyak perubahan yang terjadi dalam waktu singkat. Ketegangan ini meningkatkan ketidakpastian di pasar finansial, yang berdampak luas pada perekonomian dunia. Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi ini semakin diperburuk dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Perry Warjiyo, Gubernur BI, menjelaskan bahwa pergeseran pasar global yang begitu cepat memengaruhi stabilitas keuangan. “Ketidakpastian pasar keuangan global kian buruk akibat eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” ungkap Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar secara virtual pada Rabu, 24 April 2024.

Dampak Ketidakpastian Pasar Global terhadap Modal dan Rupiah

Perry menambahkan, kondisi ini membuat para investor global mengalihkan portofolio mereka ke aset yang dianggap lebih aman, seperti dolar Amerika Serikat dan emas. Pergeseran ini menyebabkan arus keluar modal asing atau capital outflow, yang pada gilirannya memberikan tekanan terhadap nilai tukar berbagai mata uang, termasuk rupiah. Pelemahan rupiah di tengah ketidakpastian global ini menjadi perhatian besar bagi perekonomian Indonesia.

Selain itu, ketidakpastian ini turut mendorong inflasi yang lebih tinggi dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi dunia. “Ke depan, risiko terkait arah kebijakan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik global akan terus dicermati karena berpotensi memperburuk ketidakpastian pasar global,” jelas Perry. BI dan otoritas moneter di negara lain terus melakukan pengawasan dan pengambilan kebijakan untuk memitigasi dampak negatif dari situasi ini.

Respons BI Hadapi Ketidakpastian Pasar Keuangan

Menurut Perry, situasi ini menuntut adanya respons kebijakan yang kuat dan tepat sasaran agar mampu meredam dampak negatif dari gejolak global terhadap ekonomi Indonesia maupun negara berkembang lainnya. Bank Indonesia terus memantau perkembangan pasar secara intensif dan siap mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.

“Dalam rapat dua hari ini, kami terus memantau dinamika ekonomi dan keuangan global yang bergerak sangat cepat,” tegas Perry. Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan BI bertujuan untuk memastikan bahwa perekonomian Indonesia tetap stabil meskipun di tengah ketidakpastian yang melanda pasar global. BI juga akan terus berkoordinasi dengan otoritas moneter global untuk memastikan ekonomi Indonesia tetap berada di jalur yang positif.

Exit mobile version