18 Mei 2025
Kesehatan

Jampidsus Serahkan Korupsi Manajemen Minyak PT Pertamina ke BPK

Jampidsus Febrie Adriansyah (Rumondang/detikcom)

Penyelidikan Korupsi Manajemen Minyak di PT Pertamina

Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah, mengatakan bahwa ada kemungkinan penambahan atau penghematan kerugian negara dalam kasus korupsi manajemen minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, sub-holding, dan kontraktor kesepakatan kolaborasi periode 2018-2023. Febrie menyebutkan bahwa kerugian negara ini mulai diaudit oleh auditor BPK. Oleh karena itu, proses ini penting untuk menentukan sejauh mana kerugian negara yang terjadi.

Kerugian Negara yang Dihitung oleh Auditor BPK

“(Kerugian negara) ini mulai diperiksa oleh auditor BPK. Hingga saat ini, masih dalam diskusi. Apakah ini nanti akan bertambah atau menyusut, tergantung komponen-komponen yang didiskusikan,” kata Febrie di Gedung MPR/Dewan Perwakilan Rakyat/Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025). Selain itu, nantinya, BPK secara resmi akan mengungkapkan berapa kerugian negara terkait kasus ini.

Febrie menjelaskan bahwa kerugian negara yang dihitung berasal dari perhitungan penyidik, yang diketahui mencapai sekitar Rp 193,7 triliun. Dengan demikian, angka ini mencerminkan dampak besar yang ditimbulkan oleh kasus korupsi yang melibatkan beberapa pihak dalam skala nasional. Lebih lanjut, ini menunjukkan bahwa kasus tersebut telah menyebabkan kerugian yang luar biasa.

Penyelidikan yang Terus Berlanjut

Penyelidikan kasus ini terus berlangsung dengan Kejaksaan Agung yang menangani perkara tersebut. Kasus ini mencakup korupsi dalam manajemen minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina serta sub-holding dan kontraktor yang terlibat dalam kolaborasi kontrak pada periode 2018-2023. Saat ini, total ada sembilan orang yang dijerat sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Selain itu, Kejaksaan Agung berharap dapat mengungkap lebih banyak pihak yang bertanggung jawab dalam kasus ini.

Pihak yang Terlibat dalam Kasus Korupsi Manajemen Minyak

Berikut adalah beberapa pihak yang terlibat dalam kasus manajemen minyak ini:

  1. RS – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  2. SDS – Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  3. YF – Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping
  4. AP – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
  5. MKAR – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
  6. DW – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
  7. GRJ – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak
  8. MK – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  9. EC – VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga

Harapan Kejaksaan Agung dalam Penyelidikan

Di sisi lain, Kejaksaan Agung terus berkomitmen untuk melanjutkan penyelidikan mendalam terkait praktik korupsi ini, yang berpotensi merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, upaya ini diharapkan dapat mengungkap semua pihak yang bertanggung jawab serta memulihkan kerugian negara akibat perbuatan mereka.

Dengan demikian, penyelidikan terhadap kerugian negara yang timbul dari kasus ini diharapkan membawa keadilan dan pemulihan atas kerugian yang dialami negara. Sebagai tambahan, proses hukum yang transparan diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku korupsi lainnya.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video