
Siswa kelas 1 SD dari Sekolah Khadijah Bangsa, Tangerang Selatan, Ragnar Azhar Saddiq Lasabuda, kembali mencatatkan prestasi di ajang Olimpiade Matematika Internasional. Terbaru, Ragnar sukses meraih medali emas di Final Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) 2024-2025.
Prestasi ini menjadi bukti konsistensi Ragnar dalam meraih medali emas. Sebelumnya, pada 20 Januari 2025, ia juga berhasil meraih medali emas pada ajang Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO X) di Malaysia.
“Ragnar menunjukkan rasa syukur yang mendalam atas prestasi ini. Ia berhasil konsisten meraih medali emas, dan kami sangat bangga,” ujar ibunda Ragnar, Syahidah, kepada detikEdu pada Senin (24/2/2025).
Keberhasilan ini bukan datang begitu saja. Sejak September 2024, Ragnar mulai mengasah kemampuannya, meski sebelumnya hanya mendapatkan medali perunggu.
Namun, dengan waktu yang ada, Ragnar terus berlatih dan mengembangkan kemampuannya. Syahidah juga menyebutkan bahwa waktu menjadi tantangan besar.
“Menjaga waktu menjadi tantangan terbesar, terutama di saat sekolah sudah berjalan di tengah semester. Namun, Ragnar harus tetap bisa mengatur waktu antara bermain dan belajar untuk Olimpiade,” tambahnya.
Meskipun demikian, Syahidah juga menambahkan bahwa di luar akademis, ada kemajuan lain yang sangat membanggakan dari Ragnar, seperti peningkatan kepercayaan diri dan keberaniannya dalam berinteraksi dengan orang lain dari negara lain.
“Dalam aspek non-akademis, Ragnar menjadi lebih percaya diri dan berani berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai negara,” ungkapnya.
Medali Emas TIMO, Prestasi Internasional Ragnar
Bagi Ragnar yang masih duduk di kelas 1 sekolah dasar, meraih medali emas di TIMO menjadi pencapaian luar biasa. Ia merasa sangat senang dengan prestasinya ini.
“Alhamdulillah sangat bahagia! Apalagi dengan medali emas di TIMO, ini langkah pertama menuju World International Mathematical Olympiad (WIMO). Untuk dapat mengikuti WIMO, saya harus meraih dua medali emas di ajang TIMO, BBC, dan HKIMO,” ujar Ragnar.
Mengenai pengalamannya selama kompetisi di Thailand, Ragnar menyebutkan bahwa ia juga berkesempatan memperoleh banyak teman dari berbagai negara.
“Menambah teman dari Indonesia dan berbagai negara lain adalah pengalaman yang menyenangkan. Saya juga membawa pulang bambu dari Indonesia untuk dibagikan, dan mendapatkan banyak suvenir dari Vietnam, Filipina, dan Thailand,” ujar Ragnar.
Syahidah mengungkapkan betapa senangnya ia melihat Ragnar berkembang melalui pengalaman ini. Ragnar juga menekankan pentingnya memiliki sikap rendah hati meski sudah memperoleh banyak medali.
Tips Mengajarkan Matematika pada Anak Usia Dini
Mengajarkan disiplin dalam menuntut ilmu matematika pada anak usia 6-7 tahun tidaklah mudah. Namun, sejak dini, Ragnar sudah dikenalkan dengan matematika.
“Sejak usia 3-4 tahun, saya sudah suka main kalkulator dan dihitung oleh orang tua saat berbelanja. Dari situ, saya mulai tertarik dengan perhitungan,” ujar Ragnar.
Syahidah menjelaskan bahwa mereka selalu mendukung Ragnar dalam mengembangkan rasa ingin tahu dan menekankan pentingnya bermain dan berolahraga di luar kegiatan belajar.
“Selalu mendorong rasa ingin tahu Ragnar dan mendukung apapun yang dia minati, selama itu positif,” kata Syahidah.
Menurutnya, salah satu aspek penting adalah memastikan Ragnar tetap memiliki waktu untuk bermain dan berolahraga.
“Selain belajar, saya pastikan Ragnar juga memiliki waktu untuk bermain dan berolahraga setiap hari, seperti bermain board game atau bola dengan teman-teman,” tambahnya.