18 Mei 2025
Kesehatan

Penyidikan Korupsi Pertamina: Kejagung Periksa Riza Chalid

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar memberikan keterangan tentang penyidikan korupsi Pertamina

 

Kejaksaan Agung (Kejagung) membuka potensi pemeriksaan terhadap Riza Chalid dalam penyidikan korupsi Pertamina yang melibatkan tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023. Salah satu pihak yang kini tengah diperiksa adalah pengusaha Muhammad Riza Chalid.

Penyidikan Korupsi Pertamina Terus Dikembangkan Kejagung

“Penyidikan ini akan terus berlanjut sesuai dengan perkembangan yang ada. Apakah itu menjadi kewajiban untuk melanjutkan pemeriksaan, maka kita akan melakukan langkah-langkah selanjutnya,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menjawab pertanyaan wartawan mengenai potensi penyelidikan terhadap Riza Chalid, Jumat (28/2/2025).

Harli menambahkan bahwa Kejagung sudah melayangkan surat panggilan untuk memeriksa Riza Chalid. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa proses ini masih dalam tahap penyidikan.

Langkah Lanjutan dalam Penyidikan Korupsi Pertamina oleh Kejagung

Dalam kesempatan itu, Harli menjelaskan bahwa pihaknya masih berkonsentrasi dalam investigasi yang melibatkan sejumlah pihak terkait. “Penyidik kami masih fokus pada penyidikan korupsi Pertamina yang melibatkan berbagai pihak terkait dalam kasus ini, termasuk pemangku kepentingan teknis yang terlibat dalam proses trading dan pengadaan,” jelas Harli.

Riza Chalid menjadi salah satu yang terjerat dalam pusaran permasalahan penyidikan korupsi Pertamina ini setelah anaknya, Kerry Adrianto Riza, ditetapkan sebagai tersangka. Total sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Keterlibatan Riza Chalid dalam Kasus Korupsi Pertamina Disorot

Pada bagian lain, Harli mengungkapkan bahwa tim penyidik telah menggeledah rumah Riza Chalid yang terletak di Kawasan Jalan Panglima Polim, Melawai, Jakarta Selatan pada Kamis (27/2). Dalam penggeledahan itu, tim penyidik mengamankan rekaman kamera pemantau atau CCTV.

Pada hari yang sama, tim juga menggeledah rumah perusahaan milik anak Riza, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR), yang berlokasi di Cilegon, Banten. Perusahaan tersebut diduga terlibat dalam pencampuran produk kilang jenis RON 88 (premium) dengan RON 90 (pertalite), sehingga bisa menghasilkan RON 92 (pertamax).

Penyidikan Lanjut Terhadap Riza Chalid

“Penyidik juga berhasil membawa dan mengamankan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan aneka macam tata kelola perusahaan dan persetujuan dari PT. Orbit Terminal Merak,” ujar Harli.

Barang Bukti Ditemukan dalam Penggeledahan

Selanjutnya, tim penyidik menemukan beberapa barang bukti elektronik berupa dua unit handphone yang diduga berkaitan dengan penyidikan korupsi Pertamina. Barang bukti tersebut kini tengah dianalisis lebih lanjut.

Pendalaman Keterlibatan Riza Chalid

Sebelumnya, Harli menyebut bahwa Kejagung sedang mendalami kemungkinan keterlibatan Riza Chalid dalam penyidikan korupsi Pertamina tersebut. Pendalaman ini dilakukan setelah tim penyidik menggeledah rumah Riza di kawasan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Penyidik sedang mengkaji dan mendalami keterlibatan Riza Chalid dalam perkara ini, serta bagaimana proses dan hasil pemeriksaan lebih lanjut,” kata Harli, Rabu (26/2).

Penyelidikan Terkait Aktivitas Korupsi
Harli menambahkan bahwa dalam konteks saat ini, penyidik sedang mendalami adanya bukti terkait dengan aktivitas yang diduga berkaitan dengan tindak pidana korupsi dalam transaksi Pertamina ini. “Kami akan terus mengembangkan penyidikan terkait dengan aktivitas yang diduga berhubungan dengan penyidikan korupsi Pertamina,” tambahnya.

Pada Selasa (25/2), Kejagung berhasil menyita sejumlah barang bukti dari rumah Riza Chalid, berupa uang tunai sejumlah Rp 857.528.000, dokumen, serta barang bukti elektronik lainnya.

Daftar Tersangka Kasus Korupsi Kilang Minyak

Sejumlah sembilan orang telah dijerat sebagai tersangka dalam permasalahan penyidikan korupsi Pertamina ini, dengan enam di antaranya berasal dari PT Pertamina, sementara tiga lainnya berasal dari pihak swasta. Berikut adalah nama-nama yang terlibat:

  1. RS – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  2. SDS – Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  3. YF – Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping
  4. AP – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
  5. MKAR – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
  6. DW – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT. Jenggala Maritim
  7. GRJ – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak
  8. MK – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  9. EC – VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga

Kasus ini berlangsung selama periode 2018-2023 dan mencakup berbagai pihak yang terlibat dalam praktik korupsi tata kelola minyak.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video