18 Mei 2025
Berita Ekonomi Bisnis

Trump Tunda Tarif Impor, Fokus Perang Dagang China

Tarif Impor Trump China 125% setelah ketegangan perdagangan dengan China, ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump pada 9 April 2025

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan penundaan pengenaan tarif tinggi terhadap puluhan negara, dengan tujuan untuk konsentrasi pada perang dagang dengan China. Dalam kebijakan terbaru, Trump meningkatkan tarif impor atas barang-barang asal China menjadi 125%, naik dari 104% yang berlaku pada Rabu (9/4/2025).

Penundaan Tarif Impor Trump: Dampak pada Ekonomi Global

Dikutip dari Reuters, Trump menyatakan bahwa banyak orang tidak setuju dengan pengenaan tarif tinggi terhadap negara-negara mitra dagang sebelum adanya penundaan tarif. Hal ini menyebabkan keluarnya modal dalam jumlah besar yang menekan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

“Saya pikir orang-orang mulai keluar jalur, mereka mulai marah,” kata Trump pada Kamis (10/4/2025), seperti dilaporkan Reuters.

Reaksi dari Komisi Eropa dan Pasar Global

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyambut baik keputusan Trump untuk menangguhkan tarif selama 90 hari. Von der Leyen berharap langkah ini membuka peluang untuk perundingan yang lebih konstruktif. Keputusan ini membawa dampak positif terhadap pasar global, dengan indeks saham AS menguat lebih tinggi setelah pengumuman tersebut.

China Tetap Berkeras, Menghadapi Tarif Trump

Perang dagang antara AS dan China masih terus berlangsung. Pemerintah China telah menyatakan akan melawan kebijakan tarif Trump sampai akhir. Namun, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang perundingan, dengan catatan saling menghormati.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan bahwa kebijakan Trump yang mengenakan tarif tinggi terhadap China tidak mendapatkan dukungan dari rakyat AS.

“Perjuangan AS tidak akan memperoleh santunan rakyat dan akan selesai dengan kegagalan,” kata Lin Jian.

China Mungkin Balas dengan Tarif, AS Teruskan Kebijakan Impor

Laporan Reuters menyebutkan bahwa China mungkin akan membalas dengan tarif impor baru terhadap AS. Sebelumnya, China telah mengenakan tarif sebesar 84% terhadap barang impor AS ketika Trump menetapkan tarif 104%.

Namun, kebijakan Trump terhadap negara-negara lain tidak sepenuhnya mengubah situasi. Tarif bea masuk 10% terhadap hampir semua impor AS masih tetap berlaku, termasuk untuk otomotif, baja, dan aluminium.

Kebijakan Trump dan Pengaruhnya terhadap Kanada dan Meksiko

Keputusan Trump untuk menghentikan tarif sementara tidak berlaku untuk Kanada dan Meksiko. Barang dari kedua negara tersebut masih dikenakan tarif terkait fentanil sebesar 25% jika tidak mematuhi perjanjian jual beli AS-Meksiko-Kanada.

Pasar Global Merespons Positif, Namun Ketidakpastian Masih Ada

Francois Villeroy de Galhau, pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa, menyebut pengenaan tarif Trump memberikan sentimen positif terhadap pasar global. Namun, ketidakpastian dan risiko bagi keyakinan investor tetap ada.

“Berita ini lebih baik dibandingkan sebelumnya,” kata Galhau.

Pergeseran Tarif: AS Fleksibel dalam Negosiasi

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan bahwa perubahan dalam pengenaan tarif sudah dijadwalkan sejak awal, khususnya bagi negara yang bernegosiasi. Trump, di sisi lain, mengindikasikan bahwa kepanikan di pasar sejak pengumuman tarif pada 2 April menjadi faktor dalam pemikirannya.

“Anda mesti fleksibel,” kata Bessent.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video