
Efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 berdampak langsung terhadap penyertaan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang mengelola Bandara Kertajati di Majalengka.
Sebagai BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BIJB rutin menerima suntikan dana penyertaan modal setiap tahun. Namun, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran, alokasi dana tersebut diperkirakan akan terdampak signifikan, khususnya bagi bandara yang sedang berjuang secara operasional seperti Kertajati.
Efisiensi Anggaran dan Tantangan BUMD Kertajati
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan bahwa efisiensi anggaran kemungkinan besar akan memengaruhi operasional Bandara Kertajati. Sementara BUMD lainnya masih dapat berjalan, kondisi Kertajati memerlukan perhatian khusus karena posisinya yang strategis dan berisiko tinggi jika pendanaan dihentikan.
“Kalau efisiensi berdampak, artinya kita harus hemat. Yang utama terkena dampaknya adalah Kertajati. Kalau bandara ini distop, bagaimana operasionalnya?” ujar Bey, Selasa (11/2/2025).
Koordinasi Pemerintah Hadapi Efisiensi Bandara Kertajati
Bey menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN terkait dampak efisiensi anggaran Bandara Kertajati. Ia berharap penyertaan modal bisa tetap diberikan demi menjaga keberlangsungan operasional bandara tersebut.
“Kami sudah minta Pak Menhub dan Pak Menteri BUMN untuk mempertimbangkan opsi terbaik. Sekarang sedang dicari solusi bersama,” ungkap Bey.
Solusi Alternatif: Subsidi Maskapai di Bandara Kertajati
Salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan adalah pemberian subsidi kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Kertajati. Namun, wacana ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.
“Saya sempat bertemu dengan Pak Menhub di Bandung. Kami diskusikan apakah memungkinkan anggaran dialihkan untuk subsidi ke maskapai. Tapi harus dihitung secara cermat,” tegas Bey.
Dampak Efisiensi Anggaran pada BUMD Lain
Tak hanya BIJB, efisiensi anggaran juga berdampak pada penyertaan modal bagi Agro Jabar, BUMD yang bergerak di sektor pertanian. Kedua BUMD ini juga memiliki beban utang yang harus dilunasi.
“Kalau Kertajati itu memang prioritas. Tapi Agro Jabar juga punya cash flow meski masih ada utang. Masih bisa berjalan,” ujar Bey.
Penurunan Operasional dan Penumpang di Bandara Kertajati
Kondisi Bandara Kertajati kini semakin sulit setelah beberapa maskapai menghentikan rute penerbangan internasional mereka. Hal ini menyebabkan penurunan okupansi penumpang secara signifikan.
“Saat ini jumlah penumpang di bawah 1.000 per hari. Secara ekonomi, kami terus nomboki operasionalnya,” kata Bey, Minggu (9/2/2025).
Leave feedback about this