Keuangan Umi Pipik mengalami kesulitan besar setelah meninggalnya sang suami, Ustaz Jefri Al-Buchori (Uje). Sebagai orangtua tunggal yang membesarkan empat anak, Umi Pipik sempat merasakan kesulitan besar, bahkan di saat ia memutuskan untuk mengenakan cadar. Ia merasa, justru rezeki semakin menjauh setelah mengenakan cadar, dengan banyak pekerjaan yang dibatalkan.
“Setelah saya mulai memakai cadar, banyak pekerjaan saya yang dibatalkan. Sebenarnya sudah ada banyak jadwal, termasuk kultum di TV dan program lainnya, namun semuanya dibatalkan karena saya bercadar. Pada saat itu, cadar dianggap ekstrem dan sering dikaitkan dengan isu terorisme,” cerita Umi Pipik dalam sebuah wawancara di Pagi-Pagi Ambyar, Transmedia, Jakarta Selatan.
Tantangan Keuangan Umi Pipik Setelah Kepergian Uje
“Saat itu, saya lebih banyak berada di rumah. Tabungan mulai berkurang, dan saya harus membayar biaya sekolah anak-anak. Anak-anak yang nomor tiga dan empat harus masuk pondok. Di saat itulah saya merasa benar-benar kesulitan, hanya bisa menangis kepada Allah dan tidak ingin bercerita kepada orang lain,” lanjutnya.
Sebagai seorang pendakwah, Umi Pipik bertekad untuk tetap memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya. Namun, di tengah keinginannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah, ia merasa ujian demi ujian datang bertubi-tubi, menggoyahkan keputusan-keputusan yang telah diambilnya.
Umi Pipik Menghadapi Ujian Keuangan dengan Harapan Baru
“Saat itu, saya hanya bisa bercerita kepada Allah. Saya sudah berhijrah dan berusaha menjadi lebih baik di mata Allah. Namun, di hadapan manusia, penilaian itu bisa berbeda. Saya sering ragu untuk mempertahankan cadar, takut mengganggu orang lain, dan tidak ingin merepotkan keluarga saya,” cerita Pipik Dian Irawati, nama lengkap Umi Pipik.
Namun, keajaiban datang pada tahun 2018. Seorang dokter kecantikan dari Bandung menawarkan Umi Pipik untuk menjadi brand ambassador produk skincare miliknya. Meskipun pada awalnya ia merasa ragu dan tidak yakin, dokter tersebut meyakinkan bahwa rezeki yang didapatkan bukan datang darinya, melainkan dari Allah.
“Dokter itu memberikan saya kesempatan yang tidak terduga. Waktu itu, saya butuh uang, dan mereka menawarkan rezeki tiga kali lipat dari yang saya harapkan. Saya terkejut dan sempat menangis, karena merasa tidak pantas menerima hal tersebut,” ucap Umi Pipik mengenang pertemuannya dengan dokter tersebut.
Rezeki yang Tidak Terduga dan Pertolongan dari Allah
“Dokter Ummi Amizah, itulah nama dokter yang memberi saya kesempatan itu. Saya takkan pernah lupa kata-kata beliau. Rezeki itu datang dari Allah, bukan dari saya. Siapa pun yang mengenal Umi Pipik, mereka tahu bahwa Allah akan memberikan jalan rezeki yang tidak terduga,” tutupnya dengan suara bergetar.
Leave feedback about this