
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah melakukan lobi dengan Menteri Haji Saudi terkait kuota petugas haji Indonesia pada tahun 2025. Usulan penambahan kuota petugas ini menjadi salah satu fokus utama dalam mempersiapkan keberangkatan jamaah haji Indonesia, terutama dalam hal pendampingan dan keamanan jamaah. Lobi ini penting mengingat Indonesia memiliki jumlah jamaah haji terbesar, dan kuota petugas haji yang ada saat ini masih dirasa kurang.
“Kami memberikan argumen yang logis, bahkan Menteri Haji dan juga Menteri Kesehatannya kemarin kami yakinkan bahwa beberapa peralatan kami butuhkan untuk mendampingi jamaah ini,” kata Menag di Kompleks Parlemen, Jakarta, yang turut disiarkan secara online, Selasa (5/3/2025).
Usulan Kuota Petugas Haji 2025
Menurutnya, argumen di balik usulan kuota petugas haji itu adalah karena tahun ini prediksi jamaah lansia dengan risiko tinggi RI mencapai 1.000 hingga 1.500 orang. Jumlah ini juga meliputi jamaah penyandang disabilitas.
Meski demikian, pemerintah Saudi telah membatasi kuota petugas haji sebesar 1 persen dari total jamaah. Penurunan ini dikarenakan kebijakan baru Saudi dalam meminimalkan jumlah petugas haji setiap negara.
Sebagaimana diketahui, pada 2025 Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 221.000 jamaah, dengan rincian 203.320 jamaah reguler dan 17.680 jamaah khusus. Dari jumlah tersebut, kuota petugas haji Indonesia hanya 2.210 orang.
“Kami benar-benar memperjuangkan kepada pemerintah Saudi agar mempermudah pendamping haji ini jangan hanya sekitar 2.000 saja, sebagaimana yang menjadi ketentuan internasionalnya,” lanjutnya.
Menag Nasaruddin dan Perjuangannya
Menag Nasaruddin juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah Saudi mengenai pentingnya penambahan kuota petugas haji untuk mendukung kelancaran ibadah haji Indonesia. Salah satu kendala yang disampaikan adalah bahasa.
“Jadi itu sebenarnya banyaknya pendamping haji ini mulai membuat lebih gampang tugasnya pemerintah Saudi, alasannya jika tak kan itu (pendampingan) akan disiapkan oleh pemerintah Saudi,” pungkasnya.
Leave feedback about this