18 Mei 2025
Berita Ekonomi Bisnis

Pemerintah Bakal Revitalisasi 3 Ribu Hektar Tambak Garam Di Indramayu

Gudang Garam Nasional di Indramayu
Gudang Garam Nasional di Indramayu – Foto: /Andi Hidayat

Jakarta

Pemerintah berusaha menutup keran impor garam konsumsi pada 2025 mendatang. Selain itu, pemerintah juga menargetkan menghentikan impor garam industri pada tahun 2027 mendatang.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperluas lahan tambak garam sampai 500 hektare (ha) pada 2027 buat mempercepat pencapaian swasembada garam. Begitu juga dengan upaya pemerintah mengoptimalkan bikinan garam di Indramayu, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan di Gudang Garam Nasional (GGN) Indramayu, Desa Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terdapat ribuan tumpuk karung garam.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, total stok garam yg berada di wilayah Krangkeng, Indramayu, sebanyak 63.000 ton. Untuk mendorong bikinan tahun depan, ia mengaku mulai melakukan revitalisasi tambak garam seluas 3.000 hektar di wilayah Krangkeng.

Baca juga: KKP Pastikan Pelabuhan Perikanan Karangsong Siap Pasok Kebutuhan Nataru

“Total stok di wilayah sini ada 63.000. Ya, dan bikinan di sini. Kita sanggup optimalkan nanti tahun depan. Saya sudah milik data kira-kira sekitar 3.000 hektare. 3.000 hektare ini sanggup menciptakan kira-kira sekitar 3.000 ton satu tahun alasannya yakni masanya kira-kira sekitar 4 bulan,” kata Trenggono terhadap wartawan di GGN Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024).

Dalam revitalisasi yang dikerjakan, kata Trenggono, wilayah bikinan garam di Krangkeng akan difasilitasi alat pompa air maritim yg bagus. Pasalnya, selama ini para petani garam mengandalkan pasang surut air laut.

“Jadi apabila pasang surut, tahu sendiri kualitasnya niscaya tidak bagus. Makara mesti dicuci dan sebagainya. Nanti apabila dengan pompa, jadi ada tandonnya, kemudian ada tempat pengaliran ke wilayah pon-pon budidaya. Nah jadinya niscaya akan jauh lebih bagus,” jelasnya.

Adapun dana yg dikehendaki bagi merevitalisasi tambak seluas 3.000 hektar, Trenggono memerlukan dana pemanis sekitar Rp 5 miliar. Ia pun mengaku akan mengajukan penambahan budget khusus revitalisasi tambak garam di Krangkeng.

“Kita akan revitalisasi tahun depan, kalian akan minta budget pemanis untuk tahun depan, bagi di sini seluas 3.000 itu akan kalian revitalisasi dengan pompa air maritim yang bagus,” tegasnya.

Lebih jauh, Ia berharap tambak garam di Krangkeng, Indramayu, sanggup menyuplai keperluan garam industri. Adapun GGN sendiri menyuplai garam untuk Jawa Barat dan DKI Jakarta.

“Jadi impian aku nanti ke depan garam konsumsi, garam industri dari semua pusat di Indonesia yang paling akrab dengan Jakarta di sini akan sanggup dipenuhi,” tutupnya.

Adapun kapasitas penyimpanan di GGN Krangkeng dipahami sebesar 2.000 ton dan dikala ini terisi sebanyak 1.400 ton. Kapasitas bikinan pabrik garam olahan di Indramayu sebesar 6.000 ton per tahun.

Garam olahan tersebut umumnya didistribusikan ke industri pakan ternak dan juga ke Bekasi dalam bentuk garam konsumsi. Sementara luas lahan garam produktif Kabupaten Indramayu tahun 2024 sebesar 1.445,65 Ha dengan total bikinan sebesar 135.891,10 ton (produktivitas 94 ton/hektar).

Adapun perhitungan stok garam di Kabupaten Indramayu dikala ini sebesar 25.000 ton. Harga garam krosok (bahan baku) dikala ini sebesar Rp975,-/kg (K1), Rp850,0/kg (K2), dan Rp750,-/kg (K3).

Pergaraman di Kabupaten Indamayu tersebar juga di empat kecamatan, merupakan: Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol. Untuk kecamatan Krangkeng sendiri, lokasi bikinan garam terdapat di desa Singakerta, Srengseng, Luwunggesik, Kalianyar, Krangkeng, dan Tanjakan.

revitalisasi tambak garampemerintah indonesiaswasembada garamkementerian kelautan dan perikananindramayu

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video