18 Mei 2025
Kesehatan

Persatuan PARFI Jadi Kunci Perbaikan Industri Perfilman

Jadi Dewan Pembina PARFI 56, Fadli Zon Bahas Perlindungan Pekerja Film

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo, meminta pemerintah turun tangan membantu menyelesaikan konflik kepengurusan dalam Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang saat ini terpecah menjadi beberapa kubu.

Bamsoet menyampaikan bahwa perpecahan ini tidak hanya merugikan organisasi, tetapi juga berdampak signifikan terhadap perkembangan industri perfilman nasional. Oleh karena itu, menurutnya, persatuan PARFI sangat diperlukan guna meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia perfilman Indonesia.

“Persatuan PARFI dan peningkatan mutu SDM perfilman merupakan dua aspek utama yang saling berkaitan. Dengan bersatu, PARFI bisa menjadi wadah kuat untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya dan mendorong perkembangan industri film nasional. Mutu SDM yang tinggi akan menghasilkan film berkualitas yang mampu bersaing di kancah nasional dan internasional,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

Pernyataan ini disampaikan Bamsoet usai menerima sejumlah anggota PARFI di Jakarta, Selasa (18/2/2025).


Persatuan PARFI dan Kepengurusan Solid untuk Kemajuan Perfilman

Ketua MPR RI ke-15 ini menegaskan bahwa persatuan PARFI adalah kunci penting dalam menciptakan ekosistem perfilman yang sehat. Dengan struktur kepengurusan yang solid, proses pengambilan keputusan dalam organisasi akan lebih terarah dan efisien.

Ia juga menambahkan bahwa kesatuan dalam tubuh PARFI memungkinkan terciptanya kolaborasi antaranggota dalam berbagai program peningkatan kapasitas, berbagi pengetahuan, hingga memproduksi karya berkualitas.

“PARFI yang terpecah akan kehilangan kepercayaan dari anggotanya dan publik. Dengan bersatu, PARFI akan kembali menjadi wadah yang diandalkan dalam memperjuangkan hak-hak artis film Indonesia. Apalagi, PARFI memiliki sejarah panjang sejak 1956 dengan tokoh pendiri seperti Usmar Ismail dan Djamaludin Malik yang membawa visi luhur untuk perfilman nasional,” jelas Bamsoet.


Fokus pada Pendidikan dan Sertifikasi Kompetensi

Selain persatuan PARFI, Bamsoet menekankan bahwa peningkatan mutu SDM juga menjadi faktor utama dalam pengembangan industri perfilman Indonesia. Untuk itu, PARFI perlu fokus pada program pelatihan dan pendidikan bagi para anggotanya.

Menurut Bamsoet, pelatihan melalui workshop, seminar, dan program mentorship harus dioptimalkan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan wawasan para pelaku film. Selain itu, penerapan metode sertifikasi kompetensi juga penting sebagai tolok ukur kualitas SDM perfilman nasional.

“Dengan memperkuat kolaborasi bersama pemerintah, institusi pendidikan, dan pelaku industri, PARFI mampu menciptakan generasi insan film yang kreatif dan inovatif. Lewat sinergi ini, industri perfilman Indonesia akan semakin kompetitif, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga memiliki potensi menembus pasar internasional,” tutup Bamsoet.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut turut hadir anggota PARFI seperti Rina Hasyim, Boy Tirayoh, Bambang Oeban, dan Boy Hamzah Notonegoro.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video