18 Mei 2025
Kesehatan

Prabowo Sambangi Kemenkeu Jelang Tahun Berganti, Ada Apa?

Presiden Prabowo Subianto menyambangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta di penghujung tahun 2024 (Isal M/)
Presiden Prabowo Subianto menyambangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta di pengujung 2024. (Isal M/)

Jakarta

Presiden Prabowo Subianto menyambangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, di pengujung 2024. Ada apa?

Pantauan , Selasa (31/12/2024), Prabowo datang pukul 15.51 WIB. Prabowo pribadi menuju Aula Mezzanine Djuanda 1 Kementerian Keuangan.

Ada layar besar yang berada di luar Aula Mezzanine. Awak media mengawasi jalannya rapat melalui layar itu.

Baca juga: Ketua Komisi XI dewan perwakilan rakyat Dengar Prabowo Akan Umumkan Penerapan UU HPP Sore Ini

Prabowo terlihat mengenakan baju safari berwarna cokelat. Prabowo duduk di sebelah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Presiden Prabowo Subianto menyambangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta di penghujung tahun 2024 (Isal M/)Presiden Prabowo Subianto menyambangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) (Isal M/)

Kunjungan Prabowo ke Kemenkeu ini disinyalir terkait kebijakan peningkatan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi sebesar 12%. Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kebijakan tarif PPN 12% diberlakukan secara lazim mulai 1 Januari 2025. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 ihwal Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

“PPN tahun depan akan naik 12% per 1 Januari tetapi barang-barang yang diinginkan oleh penduduk ini PPN-nya diberikan kepraktisan atau 0%,” kata Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kapolri Paparkan Dukung Asta Cita Lewat Dirtipid PPA-PPO sampai Kortas Tipikor

Kebutuhan yang dikenai PPN 0% antara lain beras, daging, ikan, telur, sayur, dan susu. Begitu pula dengan jasa pendidikan, kesehatan, transportasi umum, sampai jasa keuangan.

Dengan penerapan kebijakan PPN 12%, Airlangga menerangkan bahwa pemerintah berusaha menyediakan stimulus atau paket kebijakan ekonomi untuk rumah tangga berpendapatan rendah. PPN yang hendak ditanggung pemerintah sebesar 1% untuk barang keperluan utama sehingga barang tersebut tetap dikenakan PPN 11%.

Stimulus ini berencana mempertahankan daya beli masyarakat, utamanya untuk keperluan pokok, dan secara khusus gula industri yang mendukung industri pembuatan masakan dan minuman, yang kiprahnya kepada industri keuangan cukup tinggi, tetap dikenai PPN 11%.

Simak juga video: Ara Cerita Prabowo-Sri Mulyani Coret Anggaran Event Tak Penting, Hemat Rp 400 T

[Gambas:Video 20detik]

prabowo subiantokemenkeusri mulyaniLoading...Hoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi pola di siniSelengkapnya

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video