17 Mei 2025
Khazanah

Qori Asal Kanada Cari Ilmu Tilawah di Negeri Minoritas

Qori asal Kanada Muhammad Ma'ruf Hussain sedang mengikuti MTQ Internasional 2025 di Indonesia

Muhammad Ma’ruf Hussain, seorang qori asal Kanada, membagikan kisah perjalanannya dalam mendalami tilawah Al-Qur’an di Toronto, kota dengan populasi Muslim minoritas. Dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional Indonesia 2025, Ma’ruf menyebut pengalaman tersebut sebagai tantangan sekaligus berkah dalam membentuk kepribadian dan spiritualitasnya.

“Saya awalnya tidak terlalu serius, sampai ayah memasukkan saya ke madrasah saat kelas tiga,” ujarnya, dikutip dari unggahan resmi Instagram @pena.is.kemenag pada Minggu (2/2/2025).

MTQ Internasional dan Kebanggaan Seorang Qori Asal Kanada

Ajang MTQ Internasional ke-4 resmi dibuka oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Rabu (29/1/2025). Kompetisi ini diikuti 60 peserta dari 38 negara, mewakili empat benua. Dua cabang utama dipertandingkan, yaitu Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an, sebagai bentuk dakwah global melalui seni membaca kitab suci.

Ma’ruf, sebagai salah satu perwakilan dari Kanada, merasa bangga bisa menjadi bagian dari ajang tersebut. Ia menyebut MTQ bukan hanya kompetisi, tapi ajang silaturahmi lintas budaya antar-Muslim dunia.

Peran Keluarga dan Komunitas dalam Membentuk Qori Muda

Kecintaan Ma’ruf terhadap Al-Qur’an tumbuh sejak usia 8–9 tahun, berkat bimbingan langsung dari ayahnya, Syekh Qari Muhammad Muzzammil Hussain, seorang qori ternama. Lingkungan yang religius sangat membantu membentuk mental dan spiritualnya sebagai qori muda.

“Ayah selalu menempatkan saya di lingkungan para syuyukh yang membahas Al-Qur’an dan Sunnah. Itu membentuk cara berpikir, berpakaian, hingga sikap saya terhadap kehidupan,” jelas Ma’ruf.

Tak hanya belajar membaca dan menghafal, Ma’ruf juga mendalami bahasa Arab agar dapat memahami isi Al-Qur’an secara lebih dalam dan menyeluruh.

Menjaga Identitas Muslim di Negara Barat

Sebagai seorang Muslim di negara mayoritas non-Muslim seperti Kanada, Ma’ruf menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai Islam. Namun, ia menilai masyarakat Kanada cukup terbuka dan mendukung keberagaman.

“Teman-teman non-Muslim saya sangat toleran. Mereka tidak hanya menerima, tapi juga mendukung kegiatan Islam seperti pembangunan masjid dan majelis ilmu,” ujarnya.

Qori Asal Kanada Yakin pada Peran Teknologi dan Dakwah

Di era digital, Ma’ruf juga menyadari adanya tantangan yang dihadapi generasi muda terkait pengaruh negatif teknologi. Namun, ia optimis bahwa ketahanan spiritual bisa dibentuk melalui komunitas yang kuat.

“Di Kanada ada ulama dan majelis ilmu yang membimbing generasi muda. Ini sangat penting untuk menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.

Kekaguman pada Indonesia dan Budaya Islamnya

Mengikuti MTQ di Indonesia menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi Ma’ruf. Ia mengaku kagum dengan masyarakat Indonesia yang religius dan seni tilawah yang sangat dihargai di sini.

“Indonesia luar biasa. Saya menanti satu tahun hanya untuk bisa lolos seleksi dan datang ke sini. Suasana kompetisi dan sambutan masyarakat sangat hangat,” pungkasnya.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video